Wednesday, May 28, 2014

Dzihan Islahiyah Farah; Peraih Medali Perak OSN

Dzihan

Ingin Harumkan Nama Indonesia di Ajang OS Internasional

Dzihan Islahiyah Farah terus mengukir prestasi di bidang akademik. Setelah meraih medali emas di ajang Sains Al-Azhar se-Indonesia beberapa waktu lalu, kali ini ia kembali mengukir prestasi di ajang Olimpiade Sains Nasional di Padang Sumatera Barat dengan meraih medali perak. 

DZIHAN, begitu anak dari pasangan Ahmad Farhan dan Fuji Hartati itu biasa dipanggil. Warga Kompleks Duta Bandara Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya itu bukan hanya membanggakan kedua orang tuanya. Ia juga membanggakan sekolah di mana ia belajar dan Provinsi Kalimantan Barat. Di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) tingkat SMP di Padang Sumatra Barat, Dzihan meraih prestasi gemilang.

Dari delapan perwakilan yang diutus Provinsi Kalimantan Barat untuk mengikuti OSN itu, Dzihan satu-satunya utusan yang meraih medali. Ia merebut perak setelah mengalahkan peserta lainnya yang berasal dari seluruh Indonesia. “Sebelum berangkat, di tingkat kota dan provinsi, peserta yang akan diutus untuk mewakili Kalbar diseleksi. Sekitar 100 orang yang pada saat itu ikut. Alhamdulillah saya satu dari delapan orang yang dikirim,” kata pelajar kelas dua SMP Islam Al-Azhar 17 Kota Pontianak.

Selama enam hari, sejak 15 sampai dengan 21 Mei lalu ia berada di Padang Sumatera Barat untuk mengikuti OSN di bidang Ilmu Pengetahuan Sosial dengan berbagai perlombaan mulai dari tes teori hingga mengikuti praktik astronomi dan geografi. “Bidang-bidang yang diperlombakan selain astronomi dan geografi juga ada tentang sosiologi, ekonomi, sejarah,” cerita gadis berkerudung putih itu.

Sulung dari dua bersaudara itu mengaku sangat bahagia dapat membanggakan Kalbar dengan membawa pulang medali perak. “Harapannya ke depan, dapat terus berprestasi di ajang sains nasional sehingga dapat terus mengharumkan nama Kalbar dan kalau bisa mengharumkan Indonesia di ajang sains internasional,” kata Dzihan.

Ia pun dipastikan pada Juli mendatang berangkat ke Jakarta mewakili Kalimantan Barat untuk seleksi Olimpiade Sains Internasional di Kirgistan, Matematika di Korea Selatan, dan Fisika di Afrika Selatan. “Saya berharap dapat bersaing dengan peserta lainnya, sehingga bisa mewakili Indonesia di olimpiade sains internasional. Sekarang sudah mulai persiapan dengan  terus mendalami materi IPS,” tutur gadis berkulis sawo matang itu.

Selama mengikuti OSN di Padang, gadis kecil itu pun banyak mendapatkan pengalaman-pengalaman baru seperti dapat melihat langsung bintang secara utuh dan langsung dengan alat yang disediakan oleh penyelenggara. “Melihat bintang itu, pengalaman yang paling berkesan. Dan cita-cita saya ingin kerja di Bank Dunia,” ucap Dzihan.

Prestasi yang diraih Dzihan pun terus mendapat pujian dari sekolah di mana saat ini dia belajar. Kepala SMP Islam Al-Azhar 17 Kota Pontianak, Susanti Liswar mengaku bangga dan memberikan apresiasi terhadap siswanya tersebut. “Prestasi itu hasil jerih payah Dzihan sendiri dan peran orang tuanya. Pihak sekolah hanya menfasilitasi bagaimana anak yang memiliki potensi yang luar biasa dapat disalurkan,” katanya.

Susanti berharap siswanya tersebut terus menorehkan prestasi yang membanggakan orang tua, sekolah dan Kalbar. “Kami berharap anak kami bisa lolos diseleksi OS Internasional dan meraih prestasi yang membanggakan minimal juara satu,” harapnya.

Sementara itu, orang tua Djihan, Ahmad Farhan mengaku sangat bersyukur atas prestasi-prestasi yang terus diukir anak pertamanya itu. “Selama perlombaan saya selalu mendampinginya. Dan dari melihat materi yang diperlombakan itu sangat luas dan berat. Saya sudah tanyakan kepada dewan juri, ternyata materi itu memang hanya didapatkan di perguruan tinggi untuk mahasiswa tingkat empat,” katanya.

Dia menuturkan anaknya itu sudah mulai menorehkan prestasi sejak masih duduk di sekolah dasar, seperti juara menghafal Quran untuk juz 30 tingkat Al-Azhar se-Indonesia, dari kelas empat sampai kelas lima SD secara berturut-turut juara pertama olimpiade bidang IPS Al-Azhar se-Indonesia, dan pada 2013 lalu OSN di Batam. “Saya pun berharap anak saya bisa mewakili Indonesia di ajang internasional nanti,” harapnya.
Dia mengaku memang sehari-hari anaknya tersebut banyak belajar dan selalu memanfaatkan waktu untuk membaca buku. Bahkan untuk mempersiapkan OSN tahun ini sudah dipersiapkan setahun sebelumnya. “Dzihan bahkan punya target ketika kelas tiga nanti harus masuk lima besar nilai terbaik di ujian nasional,” katanya. *

Ditulis oleh : ADONG EKO, Pontianak
Sumber : www.pontianakpost.com

0 comments:

Post a Comment